Pemalang, Bertempat di salah satu tongkrongan anak muda di kota Pemalang, tidak kurang 20 orang anak muda dengan berbagai latar belakang berkumpul dalam temu Blogger Pemalang dengan narasumber blogger kelas atas Salman Faris.
Undangan yang disebar lewat sosial media dan ditindak lanjuti dengan pendaftaran peserta, mengelitik aku untuk ikut dalam perkumpulan tersebut. Dalam grup WhatsApp yang dibentuk mendadak berdasarkan calon peserta yang mendaftar sebenarnya aku sudah ngepeer alias minder mendadak. Ini anak muda potensial, anak kuda yang punya style sendiri, anak muda yang punya visi jauh kedepan dan tentunya anak muda seumuran anakku (hihihi ternyata aku sudah tua).
Di WA grup juga sudah aku sampaikan aku ini sudah tergolong senior alias tua eh salah barang kali karena saat ini Umur ku baru 24 tahun yah 24 tahun kurang dikitlah tapi di kali 2 xi xi xi xi xi.
Karena tadi siang sampai sore ikut sibuk neteli sapi, qurban dari keluarga besar (padahal tahun ini ndak qurban dengan alasan duite kanggo nyekolah ake bocah) maka aku datang sekitar pukul 15.25 dari yang dijadwalkan 15.00 wib. Ternyata Salman sudah memulai acara dengan menerangkan latar belakang Blogger dan perkenalan peserta yang dengan menanyakan latar belakang pekerjaan.
Merasa datang telat,. Maka aku dengan pedenya langsung duduk di belakang. Mas Arul sebagai seksi sibuk ehh panitia penyelenggaraan yang sebenarnya namanya baru dikenalkan Hengky Kik sebagai admin Hallo Pemalang, dan aku kenal wajah (ning ora ngerti jeneng) 10 yang lalu, ketika aku jualan es cemut di Sirandu Mall. Mas Arul mempersilahkan duduk semeja dengan Hengky, Gandu dan mas yang belum aku kenal.
Biasalah setelah salaman dan basa yang sudah basi aku nyimak Salman memaparkan tujuan membuat blog. Merasa tadi perkenalan peserta mengenai latar belakang pekerjaan peserta, mas yang belum aku kenalpun menanyakan pekerjaanku.
Dengan bisik bisik mas disamping ku tanya, bapak pekerjaannya apa.
"Jualan Es mas." jawabku dengan serius.
Tentunya jawaban seriusku ini memberi dampak psikologis yang sama dengan orang lain ketika tanya pekerjaan ku.
"es apa." tentunya pernyataan lanjutan yang biasanya tanya akan pekerjaan ku ini, termasuk Mas yang ada disampingku.
Tentunya akan ku jawab "Saya pedagang es krim keliling."
Dan ini memang pekerjaan serius penompang periuk rumah tanggaku.
Reaksinya hampir sama setiap orang yaitu heran. Karena saya paham betul bahwa ekspetasi setiap orang yang tanya pekerjaanku akan memandang sebelah mata penjual es keliling dan tidak mungkin seorang penjual es keliling masuk dalam komunitas tulis menulis seperti ini.
Memang dari pekerjaan ku ini aku punya pengalaman pahit ketika anak baru lulus SD (sekolah dasar bro) sekitar 7 tahun yang lalu mau masuk sekolah yang katanya bertaraf Internasional eh rintisan nya. Dalam wawancara, anakku ditanya pekerjaan ayahnya. Dijawab dengan jujur pedagang es keliling, tanpa pertanyaan lanjutan langsung dicoret karena dianggap tidak akan mampu membayar uang sekolah yang memang mahal hehehe

Komunitas Blogger Pemalang
Makanya ketika masnya tadi tanya tentang pekerjaanku aku juga paham suasana psikologis yang dialaminya.
Bagaimanapun, pekerjaan seseorang bukan serta merta menunjukkan kualitasnya.
Apapun pekerjaanmu Ayo Ngeblog, ajak Salman
Jenis blog
Games bermain kata : bermain dengan kata kata yang belah disediakan
Tentara, militer, jendral
Salman Faris
Menceritakan mengenai perjalanan nya sebagai Blogger
Tips menjadi blogger : niat dan tujuan, konsistensi, uniqueness, community dan sharing
Nanti aku critani kalau jualan es kelilingku menggunakan BOTOL.
Judulnya belajar bersama ya mas
BalasHapusTerima kasih Heng, kie wong tuwo pingin sinau maning
Hapussemangat ngeblognya dan tetap menginspirasi ....
BalasHapusTerima kasih mas Salman atas inspirasi nya, sayang nyong wis tuwa hehehe
HapusMas Edy... Saya jadi inget jaman itu 😀😁
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSy malah pgn jd bakul pak, bakul apa aja, drpd jadi buruh negoro, udan mbayar, bledeg ngamar, anak mriang kudu mangkat, tp penghasilane kalah jauuuuhhhh...sama bakul tahu gejrot alun2,hikssss...
BalasHapusDisyukuri, yang pingin jadi buruh negara juga berjibun antrinya
HapusSy malah pgn jd bakul pak, bakul apa aja, drpd jadi buruh negoro, udan mbarat, bledeg ngampar, anak mriang kudu mangkat, tp penghasilane kalah jauuuuhhhh...sama bakul tahu gejrot alun2,hikssss...
BalasHapus